Media Informasi Seputar pendidikan

Showing posts sorted by relevance for query pengertian-pendekatan-saintifik-dan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-pendekatan-saintifik-dan. Sort by date Show all posts

Sunday, December 2, 2018

Pengertian Pendekatan Saintifik dan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

Salam, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang apa itu pendekatan saintifik mengapa menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2013. kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dariu integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.


dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang berkaitan satu sama lain.


Inti dari kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik integrated. kurikulum 2013 untuk menciptakan manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk menghadapi masa depan. Dimana kurikulum yang berpusat pada siswa (studend centered) yang mengharuskan siswa untuk aktif dengan Pendekatan Saintifik. siswa dituntuk untuk bisa mengobservasi, bertanya (wawancara), bernalar dan mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mengikuti pembelajaran. Mereka dituntuk untuk berpikir Ilmiah.

Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik/ ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya (Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net). 

Sedangkan menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut: 
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. 

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut (Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net):
Retensi informasi dari guru pada pembelajaran tradisional sebesar 10% setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%, sedangkan pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90% setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%. 

Penerapan Pendekatan Santifik
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (M. Lazim, 2013:2). 

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kemendikbud melalui Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013: 2-5, diunduh dari www.puskurbuk.net) sebagai berikut.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.

Baca juga: Komponen- komponen RPP Kurikulum 2013.

1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

2) Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:
(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian  peserta didik. 
(b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 
(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 
(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. (e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 
(f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan. 
(g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 
(h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 
(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi
Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan

4) Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. 
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 

5) Mengkomunikasikan
Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

Sekian pembahasan mengenai pendekatan saintifik, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik

Salam, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik. Pendekatan Saintifik adalah sebuah pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013. Pendekatan ini adalah sebuah pendekatan ilmiah (Saintifik) dimana siswa dituntut aktif dalam pembelajaran dan berpikir ilmiah.

 
Dalam kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa mampu berpikir secara ilmiah dan menerapkannya dalam kehidupan mereka, siswa dituntut aktif bagaimana siswa mengamati, menanya (kritis) dan lain-lainnya.

 
Langsung saja kita bahas Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal dan memahami berbagai materi pembelajaran menggunakan langkah-langkah ilmiah. Pendekatan ini menekankan bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, dan tidak bergantung kepada informasi yang disampaikan guru. 

Pendekatan saintifik diarahkan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang mendorong siswa dalam mencari tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi baik langsung maupun melalui media, tidak hanya sekedar diberi tahu. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan ini bukan berarti tidak membutuhkan peran guru. Guru sangat diperlukan sebagai pemberi dasar ilmu, pemantik semangat belajar siswa, dan membimbing pemahaman siswa ke arah yang benar.  

Cabang-cabang Pendekatan Saintifik
Menurut Abdul Gafur (2013: 19-20), ada beberapa pendekatan pembelajaran berbasis ilmiah/ saintifik, yaitu:
1) Penerapan pendekatan sistem dan langkah-langkah pemecahan masalah (problem based learning) 2) Pendekatan sistem (System Approach), pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving Approach), dan perencanaan secara sistematis (Systematic Planning
3) Pembelajaran berbasis riset (Research based-teaching
4) Strategi inkuiri (Inquiry)

Baca juga: Pengertian Kurikulum 2013 dan Pola Pikir Kurikulum 2013

Menurut Lazim (2013: 2), ada beberapa karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik, yaitu sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa. 
2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. 
3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 
4) Dapat mengembangkan karakter siswa.
 
Pembelajaran saintifik di dalamnya mengandung unsur materi pembelajaran. Materi pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas materi faktual, materi konsep, materi prinsip, materi prosedur, dan sikap (Abdul Gafur, 2013: 8-9).

Sekian pembahan tentang  Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik, terimakasih semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.

Pengertian Kurikulum 2013 dan Pola Pikir Kurikulum 2013

Salam, semoga kita semua diberi kelancaran oleh yang maha memberi kelancaran dalam hidup kita. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Kurikulum 2013. Kunci kesuksesan dalam sebuah pendidikan dan pembelajaran tidak lain adalah seorang guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pendidikan. Mau tidak mau sebagi seorang guru kita dituntuk untuk mengaplikasikan Kurikulum 2013 ini dalam sebuah pembelajaran. Pembahasan kali ini terkait dengan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi yang mewajibkan anak untuk aktif dalam pembelajaran. karena yang kita gunakan saat ini adalah kurikulum 2013 yang berbasis karakter ini karena krisis moral yang dihadapi bangsa kita ini, korupsi, narkoba, DLL yang dapat merusak bangsa kita ini, yang dampaknya luar biasa maka dari itu kita seorang pendidik digunakan untuk merubah hal itu, okeh tanpa berlama-lama kita bahas kurikulum 2013 sebagai kurikulum berbasis karakter dan kompetensi.


Sebelum kita bahas mendalam tentang Kurikulum 2013 ini, kita bahas pengertian kurikulum, Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009: 5). Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. 

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5).

Baca juga: Pengertian Pendekatan Saintifik dan Penerpan Pendekatan Saintifik. 

Pengertian Kurikulum 2013
Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.

dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang berkaitan satu sama lain.

(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karater dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidiak karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.

Baca juga: Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik
 
Pola Pikir Kurikulum 2013 
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14). Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013 adalah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global Institute dan Programme for International Student Assessment (PISA) merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60).  

Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013 menurut Kemendikbud adalah (Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah): Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. 



Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka (Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 4).

Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut (Permendikbud No. 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah): 

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi (Mulyasa, 2013: 163). Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga   pembentukkan karakter. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan tujuan pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI 4 berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.  

Sekian pembahasan mengenai pengertian dan pola pikir kurikulum 2013, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.

Komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013

Salam, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013. Sebagai seorang guru kita diharuskan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) digunakan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran bisa efektif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang, dan dapat memotivasi siswa. RPP tersebut digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman dalam sebuah pembelajaran. RPP tersebut digunakan agar apa yang menjadi tujuan dalam sebuah pembelajaran tersebut dapat tercapai dan pembelajaran juga dapat efektif. RPP adalah bagian terkecil dari sebuah perencanaan pembelajaran. RPP adalah turunan dari silabus. RPP disusun dari KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu atau beberapa pertemuan.

Langsung saja tanpa berlama lama adapun komponen-komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut ialah sebagai berikut:


Komponen-komponen RPP  Kurtilas
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2. Identitas mata pelajaran/ subtema
3. Kelas/ Semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 
6. Kompetensi inti
7. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 
8. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 
9. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
10. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 
11. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 
12. Media Pembelajaran 
13. Kegiatan pembelajaran
(1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditunjukkan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan menyampaikan materi  dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.  
(2) Inti 
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti ini dilakukan secara sitematis. pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik.

(3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; dan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
14. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
15. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Sekian Pembahasan mengenai Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013, terimakasih semoga bermanfaat.

Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Salam, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013. Landasan pengembangan kurikulum 2013 mengacu pada landasan filosofis, landasan yuridis dan landasan konseptual dimana ke 3 landasan tersebut intinya untuk membuat atau menciptakan manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan.
 
Okeh tanpa lama-lama kita bahas Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013.

  
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut  (E. Mulyasa, 2013: 64):
1) Landasan Filosofis. 
Yang pertama, Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan.
Yang kedua, Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat. 
2) Landasan Yuridis. 
Yang pertama, RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum. 
Yang kedua, PP. No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Yang ketiga, INPRES No. 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional, Penyempurnaan Kurikulum dan aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
3) Landasan Konseptual. 
Yang pertama, Relevansi Pendidikan (link and match). Yang kedua, Kurikulum berbasi Kompetensi dan Karakter. Yang ketiga, Pembelajaran Kontekstual (contestual teaching and learning). Yang keempat, Pembelajaran Aktif (student active learning). Yang kelima, Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh. 


Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013  
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013: 81) Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, dalam pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 
1) Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik. 
3) Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
4) Standar Kompetensi Lulusan dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara, serta perkembangan global.
5) Standar Isi dijabarkan dari Standar Kompetensi Lulusan.
6) Standar proses dijabarkan dari Standar Isi.
7) Standar Penilaian dijabarkan dari Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi, dan Standar Proses. 
8) Standar Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Kompetensi Inti.
9) Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar yang di kontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.
10) Kurikulum satuan pendidikan dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan. Tingkat nasional dikembangkan oleh pemerintah, Tingkat daerah dikembangkan oleh pemerintah daerah dan Tingkat satuan pendidikan dikembangkan oleh satuan pendidikan.
11) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
12) Penilaian hasil belajar berdasarkan proses dan produk.
13) Proses belajar dengan pendekatan ilmiyah (scientific approach).

Sekian pembahasan mengenai landasan dan prinsip pengembangan kurikulum 2013, terimakasih semoga bermanfaat.

Friday, November 2, 2018

PENGERTIAN DAN TUJUAN KURIKULUM 2013 PAUD

Pengertian Kurikulum 2013 PAUD

Secara garis besar Pengertian Kurikulum 2013 PAUD adalah kurikulum PAUD yang memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat. Kurikulum ini sebagai kerangka kerja (framework) yang berisi rencana dan implementasi sebuah program.

Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas yang menyatakan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Landasan pengembangan kurikulum 2013 PAUD ini yaitu Landasan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan atas dasar pengkajian  secara konseptual maupun empiris yang mendalam pada berbagai landasan yang fundamental, meliputi:
- Landasan Filosofis
- Landasan Yuridis
- Psiko-pedagogis
- Landasan Teoritis
- Landasan Sosiologis

Secara garis besar Pengertian Kurikulum  PENGERTIAN DAN TUJUAN KURIKULUM 2013 PAUD

Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Inti dari tujuan Kurikulum Paud adalah mendorong perkembangan peserta didik sehingga mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemberlakuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini membawa imbas bahwa seluruh pendidik dan pengelola PAUD harus memahami kerangka dan struktur kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini agar dalam penyelenggaraan program PAUD sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Secara garis besar Pengertian Kurikulum  PENGERTIAN DAN TUJUAN KURIKULUM 2013 PAUD

Dengan demikian, harus benar ketika membaca dan memahami sesuai nomenklatur yang dimaksudkan dalam kurikulum  2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Materi ini penting sebagai payung sebelum para pendidik mengembangkan lebih jauh dari kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.

Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik agar dimasa emas perkembangan anak mendapatkan distimulasi yang utuh, sehingga mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak.Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik secara optimal sehingga memberi dasar untuk menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum dapat dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan secara nasional.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu elemen yang memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum mengarah kepada pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang diharapkan. Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik.

Karenanya Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan pada pendekatan standard dan pendekatan kompetensi. Pada implementasinya keduanya tidak terpisahkan satu dengan lainnya (luluh dan menyatu). Perlu pemetaan antara setiap program pengembangan dengan  setiap kompetensi dasar. Tujuannya agar capaian perkembangan anak menjadi lebih utuh.
 

Sunday, December 2, 2018

Contoh RPP Pembelajaran Kurtilas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah    :
Mata Pelajaran    : IPA
Kelas / Semester    : IV / I
Materi Pokok        : Sumber Energi
Alokasi Waktu    : 2 x 35 Menit ( 1x Pertemuan )

A.    KOMPETENSI INTI (KI)
KI.1    menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI.2    memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI.3    memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati ( mendengar, melihat, membaca ) dan menanya berdasarkan ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, sekolah.
KI.4     menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.    KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR
3.5   Memahami berbagai bentuk sumber energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator
  • Menjelaskan pengertian sumber energi
  • Menyebutkan macam-macam sumber energi
  • Menjelaskan bagaimana menghemat energi
C.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pengamatan tentang sumber energi diharapkan:
  • peserta didik dapat menjelaskakan pengertian sumber energi.
  • peserta didik dapat Menyebutkan macam-macam sumber energi
  • Peserta didik dapat Menjelaskan bagaimana menghemat energi
D.    MATERI PEMBELAJARAN
  • Sumber Energi
E.    METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
  • Metode         : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan
  • Pendekatan    : Saintifik
F.    SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.    Sumber    :
  • LKS Kelas 4 Tema 2 Selalu berhemat energy
  • Internet
2.    Media    :
  • Alat tulis
  • Papan tulis
  • Kapur
  • Gambar sumber energi
G.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan ,Guru mengucapkan salam dan berdoa,bersama. Dengan membaca basmalah
,Mengabsen siswa.
,Menumbuhkan semangat siswa dengan gerakan saya bangun sadar siap dan bersemangat
,Melakukan apersepsi.
,Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti ,Mengamati
,Peserta didik mengamati gambar mengenai sumber energi
,Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai sumber energi dan cara menghemat sumber energi

,Menanya
,Peserta didik diberikan kesempatan,untuk bertanya mengenai materi sumber energi

,Mengumpulkam / Mengeksplor
,Peserta didik mengumpulkan data dari berbagai sumber mengenai sumber energi
,Peserta didik mengungkapkan pendapatnya tentang sumber energi

,Menganalisa
,Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
,Peserta didik berdiskusi tentang cara menghemat sumber energi

,Mengkomunikasikan
,Peserta didik mempresentasikan hasil,diskusinya didepan kelas, kelompok lainnya menanggapi
45 Menit
Penutup ,Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
,Guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran
15 menit

Demikian pembahasan pada kesempatan kali ini, baca juga topik2 pembahasan lainnya, terimakasih semoga bermanfaat.

Monday, December 10, 2018

RPP K13 MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII SEMESTER SATU BAB SHOLAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI (KURIKULUM 2013)

RPP K13 MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII SEMESTER SATU BAB SHOLAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI (KURIKULUM 2013)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Madrasah                      : MTs NU AL HIKMAH MIJEN SEMARANG
Mata Pelajaran            : FIQIH
Kelas / Semester           : VII / GANJIL
Materi Pokok               : Memahami Sholat lima waktu dan sujud sahwi
Alokasi Waktu             : 2 x 40 menit

A.    KOmpetensi inti :  
K- 1  : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K- 2  : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
K- 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K- 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
 
B.     Kompetensi Dasar dan indikator :
1.1.  Menghayati ketentuan shalat  lima waktu
1.2. Menghayati hikmah  shalat  lima waktu
1.3. Memahami waktu-waktu shalat  lima waktu
1.4. Memahami ketentuan sujud sahwi
1.5. Mempraktikkan azan dan iqamah
1.6. Mempraktikkan shalat  lima waktu
1.7. Memperagakan sujud sahwi

Indikator
1.    Menjelaskan pengertian shalat
2.    Menjelaskan sunnah shalat
3.    Menjelaskan rukun shalat
4.    Menjelaskan hal hal yang membatalkan shalat
5.    Menjelaskan waktu shalat lima waktu.
6.      waktuMenjelaskan pengertian sujud sahwi
7.      Menjelaskan sebab-sebab sujud sahwi
8.      Memperagakan salat lima waktu
9.      Mendemonstrasikan sujud sahwi

C.    Tujuan Pembelajaran   :
Melalui pendekatan saintifik dengan metode kooperatif, siswa dapat:
1.    Merumuskan arti salat dan  dalilnya
2.    Menyebutkan macam-macam sunnah salat
3.    Menyebutkan rukun-rukun salat
4.    Menyebutkan hal-hal yang membatalkan salat
5.    Menjelaskan dalil ketentuan waktu salat fardu lima waktu
6.    Membedakan waktu-waktu salat fardu lima waktu
7.      Merumuskan arti sujud sahwi
8.      Menjelaskan sebab-sebab sujud sahwi
9.      Memperagakan salat yang baik dan benar.
10.  mendemonstrasikan sujud sahwi

D.    Materi Pembelajaran   :
1.       Shalat  secara  bahasa  berarti  doa.  Secara  istilah  salat  adalah  ibadah  yang terdiri  dari perkataan  dan  perbuatan  tertentu, yang  dimulai dengan  takbir, dan  diakhiri dengan salam
2.       Adapun syarat shalat itu terdiri dua jenis, yaitu: sayarat sah dan syarat wajib
3.      Sunah  `ab`ad  adalah  amalan  sunah  dalam  shalat yang  apabila  terlupakan  harus diganti dengan sujud sahwi. Sedangkan Sunah Hai`at adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. (Pemahaman mengenai sunah dalam salat, dapat disesuaikan dengan keadaan siswa dan guru)
4.      Adapun yang Membatalkan Shalat, antara lain:Berbicara dengan sengaja, Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut), Berhadats, Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja, Terbuka auratnya, Merubah niat, Membelakangi kiblat, Makan dan minum, Tertawa, dan Murtad
5.      Tentang rukun shalat dirumuskan menjadi 13 perkara:Niat, Berdiri, bagi yang berkuasa, Takbiratul ihram: membaca "Allahu Akbar", Membaca Surat Fatihah, Ruku' dan thuma'ninah, I'tidal dengan thuma'ninah, Sujud dua kali dengan thuma'ninah, Duduk antara dua sujud dengan thuma'ninah, Duduk untuk tasyahud pertama, Membaca tasyahud akhir, Membaca shalawat atas Nabi, Mengucapkan salam yang pertama, dan Tertib.
6.      Dalam hal bacaan shalat, guru dapat  memberi materi tambahan, atau meminta siswa menghafalkan  bacaan-bacaan salat yang telah siswa pelajari sebelumnya baik di lingkungan keluarga, maupun lembaga pendidikan formal yang pernah ditempuh siswa. (misalnya materi tentang lafaz qunut dalam salat subuh, dapat disesuaikan dengan keadaan siswa).
7.      Sujud sahwi  adalah sujud  yang  dilakukan  karena seseorang  meninggalkan sunah ab`ad,  kekurangan  rakaat  atau  kelebihan  rakaat,  maupun  ragu-ragu  tentang  jumlah rakaat dalam shalat.


E.     Metode Pembelajaran :
·         Pendekatan     : Pendekatan Ilmiah (scientific)
·         Model              : Pembelajaran yang berbasis masalah ( problem- based- learning)
·         Metode            : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan.

F.     Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
·         Media : Multimedia interaktif
·         Alat     : gambar
Sumber belajar
·         Buku Guru dan Buku Siswa FIQIH kelas 8
·         Al-Qur’an dan Terjamahanya.
·         Buku penunjang lainnya yang relevan.
·         Media cetak dan elektronik sesuai materi

G.    Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Pendahuluan (15 menit)
a.       Guru membuka pembelajaran dengan salam dilanjutkan berdo’a bersama
b.      Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dan melakukan absensi
c.       Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
d.      Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk berkelompok
e.       Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
2.      KegiatanInti (60 menit)
a.       Mengamati
1)      Siswa mengamati gambar/video macam-macam najis, mandi, berwudhu, tayamum, dan istinja’.
2)      Membaca materi tentang pengertian dan tatacara bersuci.
b.      Menanya
1)      Guru memotivasi untuk mengajukan pertanyaan.
2)      Mengajukan pertanyaan terkait tentang bentuk najis dan hadats, macam-macam air serta tatacara bersuci
c.       Eksperimen/Expore
1)      Guru menguatkan hasil pengamatan dan pertanyaan peserta didik.
2)      Mencari data tentang macam-macam hadas dan najis, air serta ketentuan tata cara bersuci.
3)      Mendiskusikan data/bahan yang diperoleh secara bergantian.
d.      Asosiasi
1)      Menilai dan menganalisa hasil presentasi kelompok lain.
2)      Mengidentifikasi macam-macam air, ketentuan tata cara bersuci.
3)      Menganalis hikmah disyariatkannya bersuci dari hadas dan najis.
e.       Komunikasi
1)      Mendemonstrasikan tatacara bersuci dari hadats dan najis (wudhu, mandi, tayamum, dan tata cara istinja).
2)      Melaksanakan tanya jawab.
3)      Menyimpulkan materi pelajaran tersebut dalam bentuk bagan tentang ketentuan bersuci.
3.      Penutup (15 menit)
a.       Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran.
b.      Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.       Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa
d.      Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang telah dipelajari dan menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
e.       Guru mengingatkan peserta didik untuk benar-benar menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari ketentuan taharah dalam kehidupan sehari-hari.
f.        Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
H.    Penilaian
1.      Penilaian Afektif (sikap)
a.       Penilaian pada kegiatan mengamati dan bertanya
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Nilai
1)
2)
3)
1





2





3





Dst






Aspek dan rubrik penilaian:
1)      Frekuensi dalam bertanya
a)      Jika peserta didik bertanya 3 kali atau lebih, skor 4.
b)      Jika peserta didik bertanya 2 kali, skor 3.
c)      Jika peserta didik bertanya 1 kali, skor 2.
2)      Keterkaitan pertanyaan dengan materi
a)      Jika pertanyaan sesuai  dengan materi, skor 4.
b)      Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 3.
c)      Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 2.
3)      Kejelasan/bahasa yang digunakan saat bertanya
a)      Jika bahasa jelas, lugas, dan mudah dipahami, skor 4.
b)      Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah dipahami, skor 3.
c)      Jika bahasa tidak jelas, tidak lugas, dan sulit dipahami, skor 2.
                  Pedoman penskoran:
                  Nilai =   X 100
b.      Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Nilai
1)
2)
3)
1





2





3






Aspek dan rubrik penilaian:
1)      Kejelasan dan kedalaman informasi
a)      Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 4.
b)      Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 3.
c)      Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 2.
2)      Keaktifan dalam diskusi
a)      Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 4.
b)      Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 3.
c)      Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dalam diskusi, skor 2.
3)      Kejelasan dan kerapian presentasi
a)      Jika  kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor 4.
b)      Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 3.
c)      Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 2.
d)      Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 1.
                  Pedoman penskoran:
                  Nilai  X 100
c.       Penilaian sikap diri
Berilah tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kita
No
Pernyataan
Ya
Tidak
1
Saya menggosok gigi minimial 3 kali sehari


2
Saya mencuci kaki, tangan dan muka setiap habis main di luar rumah


3
Saya mencuci tangan setiap hendak makan


4
Sya merasa sedih dengan teman yang suka membuang sampah di sembarang tempat


5
Saya mendukung program madrasah “Jumat Bersih” dengan aktif mengajak teman untuk meluangkan waktu membersihkan lingkungan madrasah




Pedomaan penskoran:
Ya             : skor 4
Tidak         : 0
                  Nilai  X 100
d.      Penilaian antar teman
Nama siswa: ……..………………………. Tanggal: …………………. Kelas: ………
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
1









2









3









Dst










Keterangan yang dinilai:
1)      Keaktifan memberikan pendapat/menyampaikan ide
2)      Kesediaan menerima pendapat/ide dari teman dalam kelompok
3)      Kesetiaan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kelompok
4)      Kemampuan dalam mengambil keputusan
5)      Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok
6)      Kesediaan memberikan kesempatan kepada sesama anggota kelompok
7)      Kemampuan mengorganisir/mengaktifkan kerja kelompok
Pedoman penskoran:
1)      Tidak baik, skor 1
2)      Baik, skor 2
3)      Sangat baik, skor 3
Nilai  X 100

e.       Pilihan Ganda
Perintah: Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap paling tepat!
 1.  Shalat adalah  kewajiban  yang  telah ditentukan  waktunya  atas  orang  orang  yang beriman.Menurut bahasa shalat artinya...
       a.    Selamat  b.  Doa  c.  Menyembah  d.  memohon 
2.    Shalat  tidak  sah  apabila  tidak  memenuhi  syarat  dan  rukunnya.  Berikut  ini  yang bukan syarat wajib shalat adalah… 
       a.    Niat  b.  Islam   c. Berakal sehat  d.  Suci dari hadas 
3.    Membaca surat alfatihah termasuk salah satu..... shalat
       a.    Syarat Wajib  b.  Sunah  c.  Syarat sah  d.  Rukun
4.    Perhatikan ayat di bawah ini!
 #qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# ÇÍÌÈ  
                                                                                                                                      
       Maksud dari lafal yang diberi garis bawah diatas adalah ....
       a.    Dan berikanlah shadaqah   c.  dan laksanakanlah haji 
       b.    dan dirikanlah shalat                          d.  dan tunaikan zakat

5.    Dalam  shalatnya  afandi  berbisik  bisik  dengan  temannya  yang  berada
       disampingnya maka shalat afandi...
       a.    sah karena hanya pelan pelan  c.  kurang sempurna
       b.    batal                                         d.  tidak apa -apa 
6.      وَبِحَمْدِه )  سبحا ن ربي العظيم
       Doa di atas dibaca ketika....
       a.    Sujud  b.  i’ tidal  c.  Rukuk  d.  duduk tawaruk
7.    Shalat kita lebih sempurna jika dikerjakan semua sunah-sunahnya berikut ini yang termasuk sunah shalat adalah...
       a.    membaca alfatihah  c.  Suci dari hadas dan najis
       b.    berakal sehat    d.  membaca doa iftitah
8.    Ibadah  shalat  kita  akan  sah  jika  dilaksanakan  pada  waktu  yang  telah
       ditentukan.Mulai  matahari  tergelincir  condong  kesebelah  barat  sampai  bayang bayang badan sama panjang dengan bendanya adalah waktu shalat....
       a.    zhuhur  b.  Asar  c.  Subuh  d.  isya 
9.    Waktu shalat yang berakhir sampai mejelang matahari terbit adalah... 
       a.    Dhuhur  b.  Asar  c.  Mahrib  d.  subuh
10.    Sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu ragu didalam shalat disebut...
       a.    sujud tilawah  b.  sujud syukur  c.  sujud sahwi  d.  sujud tilawah

      Skor penilaian sebagai berikut:
     Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 6 dari 10 soal (nilai maksimal  = 60)
     KUNCI JAWABAN PG:
    
NO
KUNCI JAWABAN
1.        
B
2.        
A
3.        
D
4.        
B
5.        
B
6.        
C
7.        
D
8.        
A
9.        
D
10.     
C




f.        Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan Jelas!
                                    1.   Sebutkan syarat syahnya shalat !
                                    2.   Sebutkan hal-hal yang membatalkan shalat !
                                    3.   Sebutkan rukun-rukun shalat !
                                    4.   Apa yang dimaksud dengan sujud sahwi? Jelaskan!
                                    5.   Sebutkan sebeb-sebab sujud sahwi?
              
Rubrik Penilaian Uraian: (nilai maksimal= 40)
No. Soal
Kunci Jawaban
Rubrik Penilaian
Skor
maksimal
1
Suci badan dari hadats besar dan kecil
Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
Menutup  aurat (aurat  laki-laki  adalah  antara  pusar  sampai  lutut,  sedang  aurat  perempuan  adalah  seluruh  anggota  badan  kecuali  kedua  telapak  tangan  dan wajah)
telah masuk waktu shalat, dan
menghadap kiblat

a. Jika peserta didik dapat menuliskan syarat sahnya salat lengkap dan sempurna, skor 8
b. Jika peserta didik dapat menuliskan syarat sahnya salat  lengkap, skor 6
c. Jika peserta didik dapat menuliskan syarat sahnya salat tidak lengkap, skor 4

8



2
Berbicara dengan sengaja
Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
Berhadats
Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
Terbuka auratnya
Merubah niat
Membelakangi kiblat
Makan dan minum
Tertawa
Murtad
a. Jika peserta didik dapat menuliskan hal-hal yang membatalkan shalat lengkap dan benar, skor 6
b. Jika peserta didik dapat menuliskan hal-hal yang membatalkan shalat kurang dari 3, skor 3
6


3
Niat
Berdiri bagi yang kuasa
Takbiratul ihram
Membaca surat alfatihah
Ruku dan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud dua kali dengan tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
Duduk untuk tasyahud pertama
Membaca tasyahud akhir
Membaca salawat atas nabi
Mengucap salam yang pertama
Tertib
a. Jika peserta didik dapat menuliskan dengan rukun-rukun shalat lengkap dan benar, skor 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan rukun-rukun shalat kurang dari 8, skor 8
c. Jika peserta didik dapat menuliskan kurang dari 4, skor 4.




10




4

Sujud sahwi  adalah sujud  yang  dilakukan  karena seseorang  meninggalkan sunah ab`ad,  kekurangan  rakaat  atau  kelebihan  rakaat,  maupun  ragu-ragu  tentang  jumlah rakaat dalam shalat. Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam shalat
a. Jika peserta didik dapat menuliskan pengertian sujud sahwi dengan penjelasan yang lengkap dan benar, skor
   10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan pengertian sujud sahwi tidak lengkap skor 5


10














5
Apabila  menambah  perbuatan  dari  jenis  shalat  karena  lupa,  seperti  berdiri,  atau ruku',  atau  sujud
Apabila  mengurangi  salah  satu  rukun  shalat
Apabila meninggalkan salah satu wajib shalat, seperti lupa  tidak tahiyat awal
Apabila  ragu  tentang  jumlah  rakaat
a.  Jika peserta didik dapat menuliskan sebab-sebab sujud sahwi dengan lengkap dan benar, skor 6.
b.  Jika peserta didik dapat menuliskan sebab-sebab sujud sahwi kurang lengkap, skor 3




6


Jumlah skor



40

Nilai akhir= jumlah skor rata-rata  aspek 1, 2 3, dan 4
Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

G. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa makna dari salat lima waktu dan sujud sahwi. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik  yang berhasil dalam pengayaan).

H. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru. Guru akan melakukan penilaian kembali. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

Mengetahui, Semarang, 01 Agustus 2017
             Guru Pamong                                                                         Guru Praktikan

           
            Afidatul Khoiriyah, S. Ag.                                                     Ahmad Miftakhus Surur