Media Informasi Seputar pendidikan

Sunday, December 9, 2018

REVIEW JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF mata kuliah METODOLOGI penelitian pendidikan



langsung di lihat saja dari pada penasaran.. 







REVIEW JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Metodologi Penelitian pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Ikhrom, M. Ag.






 Oleh :

Ahmad Miftakhus Surur         (1403036008)


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
REVIEW
 JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF



MINAT SISWA MADRASAH DI KOTA PALEMBANG TERHADAP
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

PENULIS      : Fitri Oviyanti, dkk

















I.              LATAR BELAKANG
            Bukan perkara mudah bagi para siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang akan lulus dalam menentukan perguruan tinggi mana dan jurusan apa yang harus mereka pilih.
            Banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi, terutama jurusan yang akan diambil. Sampai saat ini, minat siswa madrasah sangat tinggi untuk melanjutkan kuliah ke universitas Islam. Hal ini disebabkan suasana belajar madrasah yang identik dengan keislamannya, sejalan dengan suasana belajar di universitas Islam. Selain itu, jurusan-jurusan yang ditawarkan pada universitas islam merupakan jurusan yang bersesuaian dengan penjurusan di madrasah dan kebanyakan tidakada di universitas umum.
            Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah ini adalah satu-satunya universitas Islam Negeri dibawah Kementerian Agama di Sumatera Selatan. Diantara fakultas fakultas yang ada, Tarbiyah dan Keguruan termasuk fakultas yang banyak diminati. Salah satu program studi yang ada di fakultas tarbiyah UIN adalah Manajemen Pendidikan Islam.
            Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah adalah satu-satunya prodi Manajemen Pendidikan pada jenjang strata 1 di kota Palembang. Ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk menjaring calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Raden Fatah.

II.          METODE PENELITIAN
            Penelitian ini menggunakan pende-katan penelitian kuantitatif jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggu-nakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Data penelitian ini diperoleh dengan instrumen angket dan dokumentasi.

III.       HASIL PENILITIAN
            Minat siswa dalam penelitian ini dinilai dari 6 indikator yaitu; perhatian siswa, ketertarikan siswa, perasaan senang, keterlibatan siswa, dorongan dan harapan. Indikatorindikator ini diuraikan dalam 25 pernyataan di dalam angket.


1.      Perhatian siswa
Kesadaran melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi penting untuk masa depan.Berdasarkan hasil jawaban mengenai kesadaran melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi penting untuk masa depan, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 58 responden atau sebesar 88%, responden yang menjawab setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 12%, tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu, tidak  setuju dan sangat tidak setuju. (sumber: angket)
2.      Ketertarikan siswa
UIN adalah perguruan tinggi yang akan dipilih.Pada pernyataan ke 3 tentang UIN adalah perguruan tinggi yang akan dipilih, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 3 %, responden yang menjawab setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 11 %, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 13 responden atau sebesar 20 %, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 6 %, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. (sumber: angket).
3.      Perasaan senang
Kesesuaian Prodi Manajemen pendidikan dengan minat siswa.Berdasarkan hasil jawaban mengenai Kesesuaian Prodi Manajemen pendidikan dengan minat siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab setuju sebanyak 29 responden atau sebesar 44%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden atau  sebesar 8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 4%. (sumber: angket).
4.      Keterlibatan siswa
Keinginan mencari informasi tentang prodi MPI sebanyak banyaknya. Berdasarkan hasil jawaban mengenai keinginan mencari informasi tentang prodi MPI sebanyak-banyaknya, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 32%, responden yang menjawab setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 30%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17 responden atau sebesar 26%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 11%, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju. sebanyak 1 responden atau sebesar 1%. (sumber: angket).


5.      Dorongan
Arahan orang tua untuk memilih prodi MPI.Berdasarkan hasil jawaban mengenai arahan orang tua untuk memilih prodi MPI, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 26%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 25 responden atau sebesar 38%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 17%, dan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 3%. (sumber: angket)
Tabel 26. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Siswa
No
Indikator
skor
Nilai
Harapan
(NH)
Nilai
Skor (NS)
NSx100%/N
H
Kategori
Nilai
1
perhatian
siswa
1461
5 x 6 = 30
1246:30=48,7
(48,7
x100%)/30=73
,8
Baik
2
Ketertarikan
siswa
1068
5 x 5 = 25
1068:25=42,7
(42,7
x100%)/25=64
,7
Baik
3
perasaan
senang
1225
5 x 6 = 30
1225:30=40,8
(40,8
x100%)/30=61
,9
Baik
4
keterlibatan
siswa
1038
5 x 3 = 15
1038:20=49,3
(51,9
x100%)/30=74
,6
Baik
5
Dorongan
426
5 x 2 = 10
426:10=42,6
(42,6
x100%)/30=64
,5
Baik
6
Harapan
539
5 x 2 = 10
539:10=53,9
(53,9
x100%)/30=81
,7
Sangat
Baik
Rata-rata
70,2
Baik

Berdasarkan pada hasil perhitungan, minat siswa Madrasah Aliyah di Kota Palembang terhadap program studi MPI Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah berada pada kategori baik atau memiliki nilai statistik 70,2. Hal ini membuktikan bahwa program studi MPI Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah diminati siswa Madrasah Aliyah dan dinilai mempunyai kualitas yang baik. Strategi untuk mensosialisaikan program studi MPI Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah kepada siswa Madrasah Aliyah di Kota Palembang
Berdasarkan hasil jawaban mengenai cara memberitahukan informasi tentang prodi MPI, terlihat bahwa responden yang menjawab sosialisasi melalui media cetak sebanyak 19 responden atau sebesar 29%, responden yang menjawab sosialisasi melalui media elektronik sebanyak 12 responden atau sebesar 18%, responden yang menjawab sosialisasi di lingkungan sekolah sebanyak 20 responden atau sebesar 30%, responden yang menjawab mengundang siswa untuk berkunjung ke prodi MPI sebanyak 15 responden atau sebesar 23%. (sumber: angket). Dapat dikatakan bahwa cara memberitahukan informasi tentang prodi MPI yang paling disukai responden adalah dengan sosialisasi di lingkungan sekolah (30%), diikuti dengan sosialisasi melalui media cetak (29%), lalu dengan cara mengundang siswa untuk berkunjung ke prodi MPI (23%). Sedangkan responden yang menyukai cara sosialisasi melalui media elektronik sebesar 18%. Tidak ada perbedaan angka yang menyolok pada 4 alternatif cara ini, menunjukkan bahwa semuanya disukai sebagai cara menyampaikan informasi tentang prodi MPI. Namun kebanyakan responden pada penelitian ini lebih menyukai cara klasik yaitu sosialisasi di lingkungaan sekolah.
















REVIEW
 JURNAL PENELITIAN KUALITATIF



MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN DALAM
UPAYA PENINGKATAN MUTU SANTRI”

Penulis : Durroh Yatimah


















I.                   LATAR BELAKANG
Realitas saat ini menunjukkan bahwa lembaga pesantren telah berkembang secara variatif baik dari isi (kurikulum) maupun bentuk (manajemen) serta struktur organisasinya. Sejalan dengan penyelenggaraan pendidikan formal, beberapa pesantren mengalami perkembangan pada aspek manajemen, organisasi dan administrasi pengelolaan keuangan. Perkembangan ini dimulai dari perubahan gaya kepemimpinan pesantren dari kharismatik ke rasionalistik, dari otoriter paternalistik ke diplomatik partisipatif, atau dari laissez faire ke demokratik (Masyhud, 2003: 15). Sayangnya perkembangan tersebut tidak merata di semua pesantren. Karena secara umum pesantren masih menghadapi kendala serius yang menyangkut ketersediaan sumber daya manusia (human resource) profesional dan penerapan manajemen yang umumnya masih konvensional.
Dalam bidang pendidikan, beberapa pesantren dapat dikatakan kalah bersaing dalam menawarkan suatu model pendidikan kompetitif yang mampu melahirkan output (mutakharrijaat) santri yang memiliki kompetensi dalam penguasaan ilmu sekaligus skill (ketrampilan) sehingga dapat menjadi bekal untuk terjun ke dalam kehidupan sosial yang terus mengalami percepatan perubahan akibat modernisasi yang ditopang kecanggihan sains dan teknologi. Kegagalan pendidikan pesantren dalam melahirkan sumber daya santri yang memiliki kecakapan dalam bidang ilmu-ilmu keislaman dan penguasaan teknologi secara sinergis berimplikasi terhadap kemacetan potensi pesantren yang kapasitasnya sebagai salah satu agen perubahan (agents of change) dalam berpartisipasi mendukung proses transformasi sosial bangsa.

II.                METODE PENELITIAN
Pendekatan ini akan diarahkan pada setting (latar) dan subjek penelitian secara holistik (menyeluruh) dan kontekstual. Peneliti dapat mengumpulkan dan mencatat data secara rinci mengenai hal-hal yang dianggap berkaitan dengan manajemen pendidikan pesantren dalam upaya peningkatan mutu santri di Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Sedangkan teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif- naturalistik. Dalam proses analisis kualitatif ada beberapa langkah utama yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifkasi.
III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen pendidikan di Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta berlangsung sebagai berikut:
a.       Kurikulum madrasah dibuat secara mandiri dan independen oleh pihak manajemen madrasah dengan mendapatkan lissensi langsung dari kyai. Pelaksanaan kurikulum yang dituangkan dalam proses pembelajaran dalam madrasah dapat dikontrol melalui pengawasan madrasah. Visi Madrasah Salafyah III adalah Mencetak Santri Berakhlak Karimah, Berbudi Pekerti Islami Ala Ahlussunnah Wa Al-Jama’ah. Adapun misi Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta yaitu (1) memberikan kemampuan dasar yang standar bagi seorang muslim; (2) memberdayakan ajaran atau faham Ahlussunnah wal Jam’ah serta menjadi agen penyebarannya; (3) membentangi akses-akses moral yang negatif sebagai dampak dari IPTEK; dan (4) melaksanakan bimbingan bagi para santri.
b.      Fungsi pengorganisasian pendidikan di Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta berupa pembuatan struktur organisasi madrasah yang dijelaskan kedalam tugas pokok dan fungsi serta rancangan kerja. Kepala madrasah memegang peranan penting yakni mengorganisir bawahannya namun bertanggung jawab kepada atasan yakni kyai sebagai pengasuh dan pemilik Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak.
c.       Fungsi pengawasan pendidikan di Madrasah Salafyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta berupa bentuk evaluasi madrasah, penulisan raport (KHS), dan standar kelulusan. Adapun mekanisme kerja pengawasan personel di madrasah yakni kyai beserta para ahlen (keluarga kyai) memberikan pengawasan terhadap kinerja kepala madrasah dan dewan asatidz.

Upaya peningkatan mutu santri dilaksanakan melalui berbagai hal, yaitu:
a.       Standar Mutu Santri
Secara kognitif, standar mutu santri yang digunakan Madrasah Salafyah III berupa pencapaian nilai angka 7,0 murni dalam setiap mata pelajaran. Secara afektif, standar kompetensi yang harus dicapai adalah memiliiki nilai-nilai etika, estetika, demokrasi, toleransi, dan humaniora dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mampu bertingkah laku secara syar’i sesuai dengan tuntunan ajaran Islam sehingga akan mencapai muslimah shalihah kamil (utuh) sosial. Secara psikomotorik, standar kompetensi santri yaitu memiliki ketrampilan berkomunikasi, kecakapan hidup dan mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam baik lokal maupun regeonal.
b.       Perbaikan sumber daya manusia yaitu ustadz dan santri
Program perbaikan mutu ustadz antara lain pengadaan program workshop dewan asatidz, musyawarah ustadz mata pengajian (MUMP), seminar berkala, dan pembuatan karya ilmiah asatidz.
Perbaikan mutu santri antara lain adanya beberapa program seperti tes masuk madrasah, praktek pengalaman mengajar (PPM), pembuatan karya ilmiah (tugas akhir), halaqah bahtsul masail al haditsah (musyawarah pembahasan masalah-masalah terkini), pemberian penghargaan kepada santri berprestasi, latihan khitobah (latihan pidato 4 bahasa: bahasa Arab, Jawa, Inggris dan Indonesia), dzibaiyyah (bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan lagu atau nada), membaca tahlil, halaqoh al-ta’lim atau majlis ta‘lim, sorogan kitab dan al Qur‘an, daurah ilmiah dan kajian tematik. Kegiatan ini dilakukan baik secara kelompok ataupun individual.






0 komentar:

Post a Comment