Media Informasi Seputar pendidikan

Showing posts sorted by relevance for query cara-pengukuran-atau-menimbang-berat. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query cara-pengukuran-atau-menimbang-berat. Sort by date Show all posts

Thursday, November 1, 2018

CARA PENGUKURAN ATAU MENIMBANG BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD

PAUD-Anakbermainbelajar---Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan. Berdasarkan alat ukur penunjuk meteran, timbangan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

  1. Timbangan digital. Timbangan digital biasanya memiliki ukurang yang perka dan kisaran angka yang ditunjukan ada yang sampai 10 gram.
  2. Timbangan Pegas, Timbangan ini banyak sekali digunakan di pasaran. Angka yang ditunjukan merupakan akibat injakan terhadap pegas yang dibawah permukaan atas timbangan. Timbangan ini perlu selalu diperhatikan tingkat ketelitiannya setelah menimbang 5 - 10 anak.
  3. Timbangan menggunakan dacin. Timbangan dacin banyak kita lihat dipasar. Posyandu banyak menggunakan timbangan ini untuk mengukur berat badan. Timbangan ini sebenarnya lebih teliti dibandingkan timbangan pegas perlu membuat anak tenang sebelum angka dibaca.


Terdapat dua jenis timbangan menurut umur anak yang akan ditimbang yaitu :

  1. Timbangan Tidur. Timbangan ini biasanya diperuntukan bagi bayi.
  2. Timbangan Tidur-Duduk. Di lapangan, terdapat modifikasi penimbangan. Misalnya seperti yang biasa kita lihat di posyandu. Timbangan dacin yang dilengkapi dengan kain atau kotak timbang. Sehingga anak dapat ditimbang dengan merasa nyaman dalam keadaan tidur atau duduk.
  3. Timbangan Berdiri. Timbangan ini diperuntukan bagi anak yang sudah dapat berdiri. Kadangkala timbangan ini juga menjadi penyelamat untuk anak yang tidak mau ditimbang sendiri sehingga anak ditimbang dengan cara menimbang ibu bersama anak dalam gendongan bantuan ibunya.

Timbangan Anak Usia Dini

Cara Menimbang Anak Usia 2-6 Tahun

Hasil ukuran timbangan yang terbaca kita harapkan merupakan berat badan anak. Agar memperoleh hasil timbangan yang tepat maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 

  1. Ketelitian alat timbangan dengan memeriksa sebelum dan setelah menimbang beberapa anak; 
  2. Ketelitian pelaksanaan yang menimbang dan 
  3. Keadaan anak yang ditimbang diupayakan berpakaian harus seminim mungkin dan tidak membawa barang yang berat apapun.


Adapun tahap-tahap penimbangan adalah sebagai berikut :
Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan CARA PENGUKURAN ATAU MENIMBANG BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD
Penimbangan Anak dengan Cara Berdiri

  1. Timbangan harus di letakan pada lantai atau tempat yang datar dan rata.
  2. Pastikan jarum timbangan menunjukan posisi pada titik nol.
  3. Siapkan form/kartu pencatatan/ raport gizi sebelum penimbangan dimulai. Pada waktu penimbangan, sebaiknya ada petugas khusus yang mencatat berat badan anak
  4. Penimbangan anak laki-laki sebaiknya dipisah dengan anak perempuan
  5. Bukalah baju (jaket) anak sampai seminim mungkin
  6. Buatlah anak senyaman mungkin pada saat ditimbang.
  7. Libatkan anak untuk mengetahui berat badannya dengan meminta anak yang menyebutkan angka penunjuk berat badannya.
  8. Jika anak menangis karena tidak mau ditimbang, tenaga pendidik bisa menimbang anak dalam gendongannya (berat badan anak = jumlah berat tenaga pendidik dan anak dikurangi dengan berat badan pendidik itu sendir).
  9. Cek kembali posisi jarum timbangan setelah menimbang 7 - 10 orang anak.


Cara Pengukuran Tinggi Badan.

Pengukuran tinggi badan menurut umur anak yang ditimbang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Bayi (0-2) tahun diukur dengan cara berbaring dan haisl ukurannya disebut: panjang Badan. Alat ukur tinggi badan yang digunakan adalah alat ukur panjang badan seperti yang banyak digunakan.
  2. Anak (206 tahun) dikur dengan cara berdiri dan hasil ukurannya disebut: Tinggi Badan. Jika memungikinkan alat ukur yang digunakan adalah microtoise, berupa papan vertikal dengan ukuran tertera secara vertikal dan papan vertikal ini dihubungkan dengan papan horizontal yang dapat digeser-geser sampai mencapai titik atas kepala anak. Secara mudah dan sederhana pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan menggunakann alat pengukuran tinggi badan yang ditimpel di dinding.


Cara Pengukuran Tinggi Badan dengan Alat Ukuran Tinggi Badan Tempel
Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan CARA PENGUKURAN ATAU MENIMBANG BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD
Pengukuran Tinggi Badan Berdiri

  1. Lihat ukuran yang tertera pada bagian bawah alat pengukur tinggi badan. Biasanya angka yang paling rendah adalah 70 cm. Tandai dinding untuk menunjukan batas terbawah dengan cara mengukur dindi dari dasar lantai setinggi 70 cm.
  2. Tempelkan alat pada lantai dan dinding data dengan menggantungkan alat tersebut dengan jarak 70 cm dari lantai (atau sesuai dengan ukuran yang tertera apda alat)
  3. Minta anak berdiri di atas lantai tanpa alas kaki dan tidak memakai topi/penutup kepala,
  4. Posisi badan membelakangi alat ukur,
  5. Punggung menempel pada alat ukur (tapi tidak bersandar) dan kepala tegak,
  6. Gunakan penggaris untuk menghitung tinggi anak agar sesuai dengan ukuran yang tertera pada alat ukur.
  7. Agar ukuran yang dibaca tidak bias maka posisi tenaga pendidik yang mengukur memandang lurus ke alat ukur yang ada di dinding (biasa dengan posisi jongkok).
  8. Catat hasil pengukuran di buku evaluasi gizi anak yang sudah disediakan.




CARA PENILAIAN HASIL PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD

PAUD-Anakbermainbelajar----Setelah kegiatan pengukuran dan penimbangan tinggi badan dan berat badan anak di lembaga PAUD selanjutnya yang harus bunda lakukan adalah melakukan penilaian hasil pengukuran yang telah dilakukan tersebut. Adapun penilaian hasil pengukuran dilakukan sebagai berikut;

1. Indeks Berat Badan Menurut Umar (BB/U)

Indeks Berat Badan menurut Umat (BB/U) mencerminkan keadaan berat badan anak menurut umurnya saat penimbangan terhadap standar NCHS-WHO.

Cara Penilaian:

a. Ukuran Berat Badan anak
b. Tentukan umur anak yang ditimbang dan jenis kelaminnya
c. Lihat Tabel Standar NCHS-WHO Berat Badan menurut umur dan Jenis kelamin tersebut (Lihat di sini !!), Lalu catat berapa berat badan median untuk umur jenis kelamin yang sesuai.
d. Bandingkan berat badan anak dengan berat badan median untuk umur dan jenis kelamin yang sesuai lalu dikali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut keriteria berikut:
  • Status Gizi Baik jika nilainya > 80%
  • Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 70% - 80% 
  • Stutus Gizi kurang jika nilainya antara 60% - 70% 
  • Stutus Gizi Buruk jika nilainya berada < 60% 


Mengingat kekurangan gizi juga bisa menyebabkan timbulnya Oedema (pembengkakan) maka dalam interpretasi perlu diperhatikan apakah ada Oedema atau tidak. JIka ada oedema maka interpretasinya dapat menggunakan klasifikasi Wellcome, seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Setelah kegiatan pengukuran dan penimbangan tinggi badan dan berat badan anak di lembaga P CARA PENILAIAN HASIL PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD


2. Indeks Tinggi Badan Menurut (TB/U)

Indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) mencerminkan keadaan tinggi badan menurut umurnya terhadap standar  NCHS-WHO.

Cara Penilaian Status Gizi :

a. Ukuran Panjang/tinggi Badan anak.
b. Tentukan umur anak yang ditimbang dn jenis kelaminnya
c. Lihat Tabel standar  NCHS-WHO Tinggi Badan menurut umur dan jenis kelamin. Catat berapa panjang dan Tinggi badan median untuk umur jenis kelamin yang sesuai.
d. Bandingkan Tinggi Badan anak dengan Tinggi Badan median untuk umur dan jenis kelamin yang sesuai lalu di kali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut kriteria berikut:
  • Status Gizi Baik jika nilainya > 95%
  • Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 90% - 95% 
  • Stutus Gizi kurang (Stunting) jika nilainya antara 85% - 95% 
  • Stutus Gizi Buruk (Stunting berat) jika nilainya berada < 85%.



3. Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) mencerminkan proporsi berat badan relatif terhadap tinggi badan yang dibandingkan terhadap standar NCHS-WHO.

Cara Penilaian:

a. Ukur Berat dan Panjang/tinggi Badan Anak.
b. Lihat Tabel standar NCHS-WHO BB/TB. Catat median Berat Badan untuk tinggi badan anak
c. Bandingkan Berat badan anak tersebut dengan Berat badan median untuk tinggi badan anak tersebut lalu di kali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut kriteria berikut:
  • Status Gizi Baik jika nilainya > 90%
  • Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 80% - 90% 
  • Stutus Gizi kurang jika nilainya antara 70% - 80% 
  • Stutus Gizi Buruk jika nilainya berada < 70%.

4. Indeks Gabungan Antara BB/U, TB/U dan BB/TB

Penilaian status gizi dengan menggabungkan 3 (tiga) indikator (BB/U, TB/U dan BB/TB) sekaligus lebih baik dibandingkan hanya melihat satu indikator saja. Interpretasi dapat dilakukan dengan mengacu pada Tabel berikut ini :


Tabel Interpretasi Status Gizi Anak dari Indikator Gabungan (WHO, 1983).


5. Cara Sederhana Penilaian Berat dan Tinggi Badan

Secara sederhana untuk menilai berat badan dan tinggi badan anak usia dini yang lahirkan cukup bulan juga sering dilakukan dengan berbasis berat badan dan tinggi badan waktu lahir, yaitu sebagai berikut:
  • Berat badan bayi cukup bulan akan kembali pada hari 10
  • Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir saat usia 5 bulan,
  • menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu tahun, dan
  • Menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2 tahun.
  • Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.
  • Usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan saat lahir,
  • Usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir,
  • 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun.

6. Cara Menilai Hasil Pengukuran Berat Badan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat).

Bunda Guru-pendidik PAUD sekalian, dapat menilai hasil pengukuran dengan cara membaca grafik pertumbuhan dan perkembangan anak dari bulan ke bulan, seperti yang ada dalam Kartu Menuju Sehat atau KMS (Iran). Berikut ini  disajikan cara pengisian hasil timbangan pada KMS.

Setelah kegiatan pengukuran dan penimbangan tinggi badan dan berat badan anak di lembaga P CARA PENILAIAN HASIL PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD

Langkah pertama Lakukan pencatatan Bulan dan tahun lahir sesuai kelahiran bayi dan anak, lanjutkan mengisi kolom-kolom berikutnya dengan bulan-bulan selanjutnya.

Setelah bulan berikutnya tercatat, tentukan titik pada grafik KMS.

Setelah hasil penimbangan dicatatkan pada KMS maka dilakukan penilaian, dengan cara seperti tersaji pada Tabel berikut ini :

Tabel Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih:


Keadaan Berat Badan
Arti
Tindak Lanjut
Berat badan naik atau meningkat
Anak sehat, gizi baik
ü  Anak dan juga orang tua diberi pujian dan dukungan untu mempertahankan kondisi anak.
ü  Program Gizi dan kesehatan bersamaan dengan Program Parenting tetap diberikan untuk memantapkan apa yang telah dicapai

Berat badan tetap
Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya, cacingan).

ü  Menjadi acuan dalam program pemberian makanan di PAUD agar anak mendapat asupan ang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya
ü  Menjadi acuan dalam Program Pemberian Gizi di PAUD
ü  Materi pada program Parenting gizi seimbang
ü  Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas Puskesmas.

Berat badan berkurang
Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya cacingan, panas, campak, dll)

ü  Anak diberi makan tambahan yang bisa dihubungkan dengan PMT di Puskesmas setempat
ü  Keluarga diberi petunjuk teknis dan gambaran apay ang sedang terjadi dan apa yang dampaknya terhadap kualitas anak usia dini serta kualitas dan konsentrasi belajar anak
ü  Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/Rumah sakit).

Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak teratur)
Orang tua kurang giat memantau proses tumbuh kembangan anaknya

ü  Pendekatan dan penjelasan tentang manfaat memantau proses tumbuh kembang anak
ü  Diberi motivasi untuk menimbang setiap bulan.

Catatan: Tabel ini hanya berlaku untuk anak usia dini yang berat badanya baik atau kurang, tidak belaku bagi balita yang kegemukan (obesitas).


Tabel Cara Membaca Catatan KMS untuk 1 (satu) kali Penimbangan


Keadaan Berat Badan
Arti
Tindak Lanjut
Dibawah garis merah
Anak  kurang  gizi  tingkat sedang dan berat (anak kurang gizi tingkat berat tidak dapat diidentifikasi KMS)
ü  Perlu pemberian makanan tambahan (PMT) yang diselenggarakan oleh sekolah
 ü  Perlu penyuluhan gizi oleh guru/petugas gizi
ü  Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (puskesmas/Rumah sakit) untuk penyembuhan penyakit yang melatarbelakangi

Pada daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah)
Anak kurang gizi ringan.

ü  Ibu dianjurkan untuk memberikan makanan yang berimbang dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik
ü  Program Parenting
ü  Perlu pemantauan pertumbuhan secara penimbangan berkala.

Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning
Anak dengan berat badan normal/baik

ü  Anak juga keluarga diberi pujian
ü  Perlu tetap mempertahankan pertumbuhan sesuai dengan umur anak (penimbangan bulanan)
ü  Program Parenting tentang makanan seimbang sesuai dengan pertambahan usia.

Empat pita (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita warna kuning) dan selebihnya di atas pita warna hijau tua
Anak mempunyai kelebihan berat badan

ü  Konsultasi gizi dengan petugas gizi di Puskesmas
ü  Pemeriksaan kesehatan oleh dokter Puskesmas.


Demikian cara penilaian hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak usia dini atau anak-anak lembaga PAUD. semoga bermanfaat untuk bunda sekalian, terimakasih.